Tekacip dan Tekuntang


Seorang teman mengganti profile picture bbm berjudul "Tekacip". Entah dia dapat darimana. Isinya .... Tekacip, suatu kondisi dimana sesorang mengaku lagi otw padahal baru mandi, sehingga jadilah kita tekuntang menunggu. Oh, hahahaha.



Betapa kaya Bahasa Ibu (Palembang) dimana saya dibesarkan ini. Sulit mencari padanan tepat untuk kata tekacip dan tekuntang. Makna yang hampir mendekati mungkin, tekacip = meleset karena pihak lain ingkar janji atau bohong dan tekuntang = kondisi tak jelas yang merana. Mungkin.

Sambil saya senyum-senyum geli membaca status tentang tekacip dan tekuntang itu, pada saat yang sama, ilalang di kepala saya bergerak hingga menemukan contoh lain tekacip dan tekuntang itu. Entah kenapa jadi ingat salah satu tulisan Iwan Simatupang. Lupa judulnya, yang saya ingat tulisan tentang seorang suami meminta istrinya menunggu di sudut jalan sementara dia pamit membeli rokok. Ternyata si suami  tak pernah kembali. Walhasil istri yang menunggu itu jadi tekacip dan tekuntang nasibnya.

Tekacip dan tekuntang, pada banyak kejadian memang saling bergandengan. Tekacip sering menyebabkan tekuntang. Ilalang di kepala saya kembali melesat. Dia tiba-tiba nemplok pada kata THR. Betapa banyak karyawan menunggu THR. Ada yang sudah tiba, banyak yang belum padahal janjinya 2 minggu sebelum lebaran THR telah dibagikan. Ya banyak yang masih menunggu THR. Ah jangan sampai THR ini jadi salah satu kisah contoh tekacip dan tekuntang itu. Semoga tidak, aamiin.

Ada banyak contoh lain tekacip dan tekuntang ini dalam kehidupan. Mungkin kau pernah menemukannya. Apapun, semoga tekacip dan tekuntang bisa diatasi dengan ikhlas dan dengan baik. Salam.

Comments

Post a Comment

Tulisan hasil kontemplasi. Mohon maaf, komentarmu perlu saya cerna dulu untuk menghindari riweh dan tidak spam. Terimakasih.