Killiney Kopi, Secangkir Kopi yang Kopi Banget

Sebab secangkir kopi adalah ledakan rasa. Rasa dimana bulir-bulir oksigen pecah di kepala membawa entah beberapa jumput rasa yang meng"asa". Sesuatu yang disebut orang sebagai inspirasi. Maka buat saya, secangkir kopi haruslah kopi banget.


Saya suka kopi kampung. Kampung mana saja. Termasuk kampung saya di Sumatera Selatan ini. Sebut ia Kopi Semendo. Kopi dari Pagaralam atau Empat Lawang. Cukup masukkan 2 sendok penuh bubuk kopi itu dan sedikit gula pasir, jadilah ia secangkir kopi yang aroma mengepul dan rasa kopi yang kuat. Menyesapnya, nikmat.

Sesekali saya ngopi di kedai Starbuck. Yang satu ini biasanya kalau situasi membuat saya tidak menemukan kopi kampung sedang saya ingin kopi. Seperti di bandara atau di mall yang hanya menyediakan kedai-kedai kopi semacam itu.  Tak ada kopi kampung, kopi inipun jadi..
Kemarin sore sekali, menjelang pulang kerja, bos saya menyarankan saya untuk mencoba kenikmatan kopi hitam. Tak disebutnya nama kedai, pokoknya di samping Rio Hotel katanya.  Itu tidak terjadi begitu saja. He, beliau tau saya penyuka kopi. Sebab saya mengatakan padanya bahwa Kopi Manggar (Belitung) atau kopi Bali buat saya agak terlalu lembut, maka menurut perkirannya saya penyuka jenis kopi yang rasanya kuat. 

Akhirnya, tadi saya cari tempat itu. Dan ya ya ya, kali ini saya setuju dengan selera beliau. Ini kopi hitam yang enak. Kata pelayannya, ini jenis kopi "O" Malaysia. Resep sejak tahun 1911, wow. Saya pesan secangkir kopi hitam. Adik saya pesan secangkiir kopi tarik. Sebagai teman kopi, kami pesan juga setangkup roti bakar khas kedai itu. Memang sesuai selera saya. Rasa kopi yang kuat.

Setiap tetes regukannya terasa sedap. Menikmatinya pelan-pelan begitu pas. Rasanya seperti terbang pada tempat melesat yang saya suka. Kopi nikmat.  Tanpa ampas. Ini baru secangkir kopi yang kopi banget. Coba saja kalau kau mau....




Comments