Long Jouney Energi Semesta


Ada rasa segar yang muncul, itulah yang saya rasakan saat ini. Kesegaran yang terbawa sejak sore tadi, saat SPA plus luluran dengan aroma theraphy Green-tea. Rasanya, hm….., sungguh seperti iklan saja, yang dekil-dekil,termasuk bete-bete, lepas semua, ha ha ha, ..... what a lovely day. Perasaan ini memancarkan energi dan sensasi tersendiri, senang dan bahagia.

Saat sedang merasakan sensasi ini, sambil minum secangkir teh manis panas di depan televise, berita soal demonstran bayaran sedikit membuat saya menyerngitkan dahi. juga berita tentang capres A, B, dan C dengan ulah dan polah masing-masing yang cukup membuat saya membathin sendiri. Ada saja cerita seru dibalik kampanye parpol-parpol yang katanya damai ini. Lalu layar televise menampilkan gambar acara kampanye parta-partai. Orang-orang, berseliweran di jalan, ada yang menggunakan kendaraan roda empat, kendaraan roda dua, dan tampilan gambar orang-orang yang bak lautan manusia yang memadati acara kampanye.

Sementara di chanel yang lain, menampilkan sinetron kegemaran para pencinta mimpi. Sama saja, semuanya menampilkan manusia dan benda. Manusia dan benda yang bergerak bergerak riuh rendah pada lintasannya masing-masing seakan saling berlomba. Dan itu baru di sebagian saja dari aktivitas manusia yang menghuni bumi ini. Di seluruh penjuru dunia, manusia dan benda bergerak, memancarakan energinya, energi semesta.

Bilakah semua energi ini terhenti ? Huh, pertanyaan tak perlu ditanyakan ini tiba-tiba melesat di benak saya. Dan reflek saja saya tersadar akan pertanyaan bodoh tadi.Ya memang tidak akan, selama dunia ini masih beredar energi semesta tidak akan pernah terhenti. Pergerakan energi semesta mengalir bak siklus, sambung meyambung. Energi ini milik semesta, suka atau tidak suka tidak akan kuasa kita menahannya. Entah energi positif atau negatif, menguntungkan atau merugikan semuanya saling bertemu untuk saling berinteraksi. Kita manusialah yang bertugas mensinergikannya agar harmoni, serasi dan damai. Dan adalah tugas kita setiap manusia, saya dan siapapun untuk menjaga pergerakan energinya di lintasanya masing-masing tadi agar harmoni, agar tidak menimbulkan bentrokan atau tabrakan dengan lintasan energi milik orang lain. Kalaupun sudah tidak bisa lagi dihindari tabrakannya, kan tidak terlalu menimbulkan kehebohan karena sudah jaga-jaga, masing-masing sudah melakukan tindak preventif.

Saya akhiri renungan saya dengan mereguk regukan terakhir dari teh manis saya tadi sembari mensitir filosopi Aa’ Gym, mulailah dari diri sendiri, mulai dari yang kecil, dan mulai dari sekarang. Love for yourself, love for the other in those cyrcle. Mari kita jaga lintasan energi kita.

Comments

  1. i love when you say mulailah dari diri sendiri, karena apa yang kau lihat itu tidak lebih dari cerminan diri sendiri...

    ReplyDelete
  2. dunia tak pernah sepi..tapi satu hari nanti..

    ReplyDelete
  3. @bisnisway, thanks for your comments.
    @Zumairi, Yep...., baru terhenti pada hari itu, hari penghabisan. Dan sebelum hari itu tiba, do the best with your heart, your soul. Thanks.

    ReplyDelete
  4. saya blm pernah luluran nih. enak ya dilulur?

    ReplyDelete

Post a Comment

Tulisan hasil kontemplasi. Mohon maaf, komentarmu perlu saya cerna dulu untuk menghindari riweh dan tidak spam. Terimakasih.